Jangan Pernah Melanggar Mitos Larangan Pernikahan Adat Jawa Jika Tidak Ingin Menyesal

- Minggu, 27 Agustus 2023 | 17:54 WIB
Ilustrasi pernikahan Jawa. Pentingnya Tradisi Hitungan Weton dalam Pernikahan Masyarakat Jawa (Pexels/Afiful Huda)
Ilustrasi pernikahan Jawa. Pentingnya Tradisi Hitungan Weton dalam Pernikahan Masyarakat Jawa (Pexels/Afiful Huda)

beritajowo.com - Pernikahan merupakan penyempurna ibadah. Satu fase dalam hidup umat muslim yang harus dijalani ketika sudah siap secara materiil dan siprituil. Namun, dalam Masyarakat Jawa yang masih kental dengan budaya Jawa terdapat beberapa mitos larangan yang harus dipatuhi dalam pernikahan adat jawa.

Apa saja mitos larangan yang harus dipatuhi dalam pernikahan adat jawa?

Setidaknya ada 5 mitos larangan yang harus dipatuhi dalam pernikahan adat jawa.

Baca Juga: Lakukan 8 Langkah ini Dengan Ramuan Sederhana Untuk Usir Nyamuk Aromanya Menyegarkan

Adat dan kepercayaan merupakan warisan leluhur yang perlu dijaga untuk memperkaya khazanah kebudayaan.

Inilah mitos larangan dalam pernikahan adat jawa

  1. Anak pertama dilarang menikah dengan anak ketiga

Dalam adat jawa disebut dengan jilu yaitu anak pertama dan anak ketiga.

Pernikahan ini tidak dianjurkan karena diyakini akan mendapatkan banyak ujian.

Hal itu karena perbedaan watak yang sangat bertentangan diantara keduanya.

Jika tertimpa masalah maka keduanya akan sulit akur.

  1. Larangan menikah pada bulan Suro (Muharam)

Bulan suro merupakan bulan yang sangat dihindari untuk mengadakan hajatan termasuk pernikahan.

Baca Juga: Apa Gelar Akademikmu? Yuk, Cari Kepanjangannya Di Sini!

Bulan suro dianggap sebagai bulan yang penuh dengan kesakralan dan kemistisan.

Masyarakat jawa mempercayai bahwa di bulan suro banyak makhluk gaib berkeliaran.

Halaman:

Editor: Surayyah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X