Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi.
Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang.
Maka ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam.
Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah.
Dialah pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja.
Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga.
Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga.
Di antaranya adalah Adipati Padanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang (sekarang Kotagede, Yogya).
Raden Said juga ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak.
Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.
Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishak, dan mempunyai 3 putra:
R. Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rakayuh dan Dewi Sofiah. Maulana Ishak memiliki anak bernama Sunan Giri dan Dewi Saroh. Mereka adalah kakak beradik.
Tidak ada catatan pasti yang menyebutkan kapan Sunan Kalijaga meninggal dunia.
Makamnya terletak di Desa Kadilangu, kira-kira berjarak 3 km dari Masjid Agung Demak.
Artikel Terkait
Tajug dan Fakir Miskin, 2 Titipan Sunan Gunung Djati Jadi Simbol Keseimbangan Beragama
Teks Lengkap Suluk Linglung Karya Sunan Kalijaga, Aksara Jawa dan Bahasa Indonesia
Tembang Jawa Makna Gundul gundul Pacul Tembang Karya Sunan Kalijaga, Filosofi Kemuliaan Manusia Ada 4 Hal
Weton Jawa yang Dilindungi Khodam Sunan Kalijaga! Madep Gusti... Tapi Rezeki Luber!