beritajowo.com / jakarta - Karawitan merupakan kata yang tidak asing bagi masyarakat jawa.
Karawitan merupakan seni yang dilantunkan melalui alat musik dan alunan suara yang berciri khas dengan slendro dan pelog.
Secara umum karawitan merupak cabang kesenian yang berunsur pada keindahan, halus, dan rumit dari kata “Rawit”.
Namun berkembangnya zaman, seni karawitan semakin memudar di kalangan remaja khususnya. Sering kita lihat, seni karawitan lebih banyak dimainkan oleh orang tua.
Baca Juga: Habib Luthfi Bin Yahya: Fadhilah Sholawat Kembali kepada Pembacanya
Dengan adanya fenomena tersebut dapat dibayangkan akan seperti apa usia kesenian yang telah diberikan turun temurun oleh para leluhur sebelumnya.
Maka dengan itu, menumbuhkan rasa cinta pada sebuah kesenian akan menjadi budaya yang tidak akan pernah lepas dalam diri manusia untuk tetap membudayakannya.
Dalam seni karawitan, selain menyatukan setiap konotasi lantunan irama, juga perlu menggunakan perasaan agar alunan yang berbunyi dapat menembus andrenaline yang mendengarkan.
Sehingga, akan ada bayangan bagi seorang pemula, bahwa belajar karawitan itu sulit.
Tetapi jika sudah dibiasakan, maka akan timbul cinta terhadap makna musik yang dilantunkan dengan alat yang digunakan. Sehingga semuanya akan mengalir.
Artikel Terkait
Slendang Biru, Tanda Janji Paguyuban Sukowati Laras Nguri-uri Karawitan
Grand Opening Pentas Seni Budaya dan Pasar Rakyat di Kota Madiun
Kamis Wage Hindari Makanan Berlemak, Ini Ramalan Weton Jawa Hari Ini Menurut Mbah Sukijan
Pokoknya Hindari Hal Ini! Ramalan Weton Jawa Kamis Wage Hari Ini
Cara Membuat Mie Goreng Jawa Ala Resto
9 FILOSOFI JAWA YANG DIAJARKAN OLEH SUNAN KALIJAGA
Daftar Nama Kota di Jawa dan Raja atau Sultan Pendirinya