beritajowo.com//Balikpapan - Pernyataan Edy Mulyadi yang disampaikan beberapa waktu lalu, membuat masyarakat Kalimantan dan Dayak marah. Namun, pada Senin (24/1/2022), Edy Mulyadi melalui akun YouTube-nya telah menyampaikan permintaan maafnya.
Kita tidak akan membahas permintaan maaf Edy Mulyadi, namun membahas asal usul suku Dayak.
Suku Dayak merupaakan suku bangsa atau etnik yang mendiami Pulau Kalimantan, suku tersebut hingga kini memiliki memiliki 268 sub-suku yang terbagi dalam enam rumpun. Enam rumpun tersebut yakni Rumpun Punan, Rumpun Klemantan, Rumpun Apokayan, Rumpun Iban, Rumpun Murut, dan Rumpun Ot Danum.
Baca Juga: Profil Edy Mulyadi : Mantan Wartawan Penuh Kontroversi
Dari keenam rumpun itu, Rumpun Punan merupakan suka paling tua yang mendiami Pulau Kalimantan.
Estimologi Dayak menurut Lindblad, berasal dari kata daya dari bahasa Kenyah, yang berarti hulu sungai atau pedalaman. Sedangkan King menduga Dayak mungkin juga berasal dari kata aja, sebuah kata dari bahasa Melayu yang berarti asli atau pribumi.
Ada juga sebagian lainnya yang mengklaim istilah Dayak menunjuk pada karakteristik personal yang diakui oleh orang-orang Kalimantan, yakni kuat, gagah, berani, dan ulet.
Baca Juga: Profil Edy Mulyadi : Mantan Wartawan Penuh Kontroversi
Namun hingga kini istilah Dayak sendiri masih diperdebatkan oleh para ahli. Sedangkan istilah Dayak pertama kali digunakan oleh oleh seorang ilmuwan Belanda bernama August Kaderland pada tahun 1895. Nmun sebetulnya jauh sebelum itu istilah Dayak juga digunakan dalam perjanjian Sultan Banjar dengan Hindia Belanda tahun 1826.
Istilah tersebut digunakan untuk menggantikan istilah Biaju Besar (daerah sungai Kahayan) dan Biaju Kecil (daerah sungai Kapuas Murung) yang masing-masing diganti menjadi Dayak Besar dan Dayak Kecil, selanjutnya oleh pihak kolonial Belanda hanya kedua daerah inilah yang kemudian secara administratif disebut Tanah Dayak. Sejak masa itulah istilah Dayak juga ditujukan untuk rumpun Ngaju-Ot Danum atau rumpun Barito.
Baca Juga: Profil Edy Mulyadi : Mantan Wartawan Penuh Kontroversi
Nenek moyang suku Dayak diperkirakan berasal dari beberapa gelombang migrasi, gelombang migrasi pertama yang datang ke Kalimantan berasal dari ras Australoid, kemudian disusul oleh ras Mongoloid. Migrasi tersebut terus terjadi secara bergelombang hingga menyebabkan Suku Dayak memiliki begitu banyak bahasa dan karakteristik budaya.
Suku Dayak di daerah selatan Kalimantan, pernah membangun sebuah kerajaan. Dalam tradisi lisan Dayak di daerah itu sering disebut Nansarunai Usak Jawa, yakni Kerajaan Nansarunai dari Dayak Maanyan yang dihancurkan oleh Kerajaan Majapahit diperkirakan terjadi antara tahun 1309-1389.
Artikel Terkait
Panglima TNI dan Kapolri Dianugerahi Gelar Kehormatan Masyarakat Adat Dayak
Pemuda Dayak Kalimantan Barat Deklarasi Pemilu Damai 2019
Dianggap Menghina Kalimantan, Warga Dayak Minta Edy Mulyadi Minta Maaf