beritajowo.com - Belakangan ini, toa masjid menjadi perbincangan hangat selepas negara melalui Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengeluarkan aturan melalui surat edaran menteri agama.
Selain aturan toa masjid yang dibuat Agama Yaqut Cholil Qoumas, ternyata perdebatan toa masjid juga pernah ada di beberapa negara Mesir.
Dilansir dari postingan Muchlis Hanafi dalam postingan FB nya, salah seorang ulama terkemuka di Mesir abad 20, Syeikh Mutawalli Sya`rawi pernah berkomentar mengenai toa masjid,
‘Haadza ghawghaa`iyyatut tadayyun’! (Ini sikap beragama yang kacau dan meresahkan!). Beliau menambahkan, “TOA menjadi petaka terbesar umat di era modern”.
Baca Juga: Bandingkan Suara Adzan Dengan Gonggongan Anjing? Ini Pernyataan Lengkap Menag Yaqut Cholil Qoumas
Jika ditelisik, komentar Syeikh Mutawalli Sya`rawi cukup beralasan. Di kota dengan julukan ‘seribu menara’ masjid/musala berdekatan. Saat azan tiba, keluar suara bertalu-talu dan sahut-sahutan dengan nada dan irama macam-macam.
Lebih-lebih di pagi gulita. Sudah ada yang ‘bengak-bengok’ (yuhabhab) jelang subuh tiba. Padahal, kata Syarawi, ada orang sakit dan orang tua yang tidak bisa tidur sepanjang malam. Baru perlahan pulas jelang subuh.
Tahun 2004 Menteri Wakaf Mesir, Hamdi Zaqzuq, melontarkan gagasan “satu azan untuk semua” (al-adzân al-muwahhad). Azan dikumandangkan di satu tempat. Oleh muadzin bersuara merdu dan syahdu. Dan, disiarkan oleh seluruh masjid di wilayah yang waktu salatnya sama.
Pro-kontra bermunculan. Termasuk di kalangan ulama Al-Azhar namu berusaha ditepis Zaquq. ‘Satu azan untuk semua’ bukan bid`ah, kata Zaqzuq. Ini tidak ada kaitannya dengan syariat. Jumhur ulama membolehkan, karena hanya soal pengaturan.
Baca Juga: Profil Menag Yaqut, Menteri Agama Yang Sedang Jadi Perbincangan
Artikel Terkait
Menag Yaqut Cholil Qoumas Terbitkan Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Trending di Twitter: PecatYaqut! Ini Alasannya...
Ini Dia Isi Pernyataan Menag Yaqut Tentang Adzan dan Gonggongan Anjing
Profil Menag Yaqut Yang Berikan Pernyataan Kontroversial