beritajowo.com/ semarang - Jelang hari raya nyepi umat Hindu Bali melaksanakan upacara melasti.
Melasti sendiri merupakan upacara pembersihan diri dari segala macam kekotoran pikiran, perkataan, dan perbuatan serta memperoleh air suci untuk kehidupan yang pelaksanaannya dapat dilakukan di laut, danau, dan pada sumber mata air yang disucikan.Dalam kepercayaan Hindu Bali, sumber air seperti danau dan laut dianggap sebagai asal tirta amerta atau air kehidupan.
Dalam upacara melasti umat Hindu Bali melakukannya secara berkelompok. Setiap kelompok berasal dari satu banjar yang sama. Mereka membawa benda-benda yang dianggap keramat yaitu arca, pratima, dan pralingga dari pura yang ada di wilayah masing-masing untuk disucikan.
Baca Juga: Lirik Khobbiri Guru Sekumpul, Arab Latin dan Artinya, Sanngat Dalam Maknanya
Melestarikan alam sebagai tujuan utama upacara Tawur Kesanga tentunya merupakan tuntutan hidup masa kini dan yang akan datang.
Bhuta Yajña (Tawur Kesanga) mempunyai arti dan makna untuk memotivasi umat Hindu secara ritual dan spiritual agar alam senantiasa menjadi sumber kehidupan.
Untuk menyambut Hari Raya Nyepi, pelaksanaan upacara Melasti ini dibagi berdasarkan wilayah, di Ibu kota provinsi dilakukan Upacara Tawur.
Di tingkat kabupaten dilakukan upacara Panca Kelud. Di tingkat kecamatan dilakukan upacara Panca Sanak.
Di tingkat desa dilakukan upacara Panca Sata. Dan di tingkat banjar dilakukan upacara Ekasasta. Sedangkan di masing-masing rumah tangga, upacara dilakukan di natar merajan (sanggah).
Upacara ini dilaksanakan agar umat Hindu diberi kekuatan dalam melaksanakan Hari Raya Nyepi.
Artikel Terkait
Sejarah Pura Ulun Danu Batur
Pura Tanah Lot dengan Berbagai Mitos yang Mengikuti dan Dipercaya Masyarakat. Benar atau Tidak?
Bali dikenal dengan Sebutan Pulau Seribu Pura
Mitos Seputar Ular Suci Penunggu Goa di Pura Tanah Lot
10 Kuliner Khas Bali Yang Wajib Dikunjungi Saat Berkunjung ke Pulau Bali