Catatan Akhir Tahun LPOI: Soroti Praktek Oligarki dan Dorong Kolaborasi Tanpa Eksploitasi

- Sabtu, 31 Desember 2022 | 15:37 WIB
Catatan Akhir Tahun LPOI: Soroti Praktek Oligarki dan Dorong Kolaborasi Tanpa Eksploitasi (Mouslim Journalist /doc)
Catatan Akhir Tahun LPOI: Soroti Praktek Oligarki dan Dorong Kolaborasi Tanpa Eksploitasi (Mouslim Journalist /doc)

beritajowo.com // Jakarta - Berbagai Ormas Islam di Indonesia yang tergabung bersama LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) di bawah Pimpinan Prof. DR. KH. Said Aqil Siroj, MA menyelenggarakan Refleksi Akhir Tahun 2022 dan International Media Training for Muslim Journalist tanggal 31 Desember 2022 sampai tanggal 01 Januari tahun 2023.

Hal ini sebagai Bukti “Cinta Tanah Air” dan Kesetiaan terhadap Bangsa dan Negara, serta sebagai komitmen dan dedikasi untuk menjaga segenap tumpah darah Indonesia, tanggal 31 Desember 2022 sampai tanggal 01 Januari tahun 2023.

Prof. DR. KH. Said Aqil Siroj, MA yang juga Ketua Dewan Pembina Islam Nusantara Foundation secara tegas menyampaikan Bahwa Posisi Indonesia sangat Strategis di mata dunia.

“Strategisitas Indonesia, sebagai Negara di Benua Asia, yang berlimpah sumberdaya alam; memiliki keragaman budaya; memiliki keluhuran budi pekerti dan kehidupan beragama yang damai; memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa; serta sebagai negara Demokrasi yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia dan berada pada posisi titik silang dunia, harus dijaga dan di perkuat keberadaannya. Peranan Indonesia dalam menjaga stabilitas Asia dan menjaga perdamaian dan peradaban dunia harus di tingkatkan” Demikian Kata Kyai Said dalam pengantar pidatonya.

Tampak hadir dalam pembukaan yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Luhur Al Tsaqofah Ciganjur, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Mr. Lu Kang, Deputi VII Badan Intelijen Negara DR Wawan Hari Purwanto, Direktur Pencegahan BNPT, Brigjend Pol Ahmad Nur Wahid dan seluruh anggota LPOI serta para Jurnalis muslim yang diundangan dari berbagai daerah di Indonesia.

Lebih lanjut, Dalam penjelasannya, Kyai Said menyampaikan betapa pentingnya hubungan Indonesia Tiongkok.

“Indonesia-Tiongkok adalah 2 bangsa besar, yang memiliki Ikatan strategis, baik di masa lalu, saat ini, dan dimasa yang akan datang” ujar KH Said Aqil Siroj.

Selaras dengan itu Kyai Said Juga memberikan Apresiasi Kepada Pemerintah Tiongkok

“Atas Nama Organisasi Organisasi Islam di Indonesia dan Warga Muslim, izinkan kami Mengapresiasi Pemerintah Tiongkok, atas berbagai upaya Konservasi Makam Tokoh-Tokoh Islam yang Bersejarah dan berada di Tiongkok, diantaranya adalah makam makam sahabat Nabi Muhammad SAW”. Diantaranya Makam Sahabat Sahabat Saad bin Abi Waqos dan Ashabul Khoir dua sahabat Nabi yang makamnya berada di Fuchou dan Makam Cheng Ho di Nanjing”. Demikian penjelasan Profesor Lulusan Universitas Ummul Qura Mekkah Al mukarromah.

Kang Said juga Juga memberikan Bantahan terkait Kasus Uighur yang selalu hangat dibicarakan.

“Issu Muslim Uyghur telah digoreng oleh pihak Barat sebagai komoditas politik yang mencoba membenturkan Dunia Islam dengan Tiongkok dan sebagai Framing Barat untuk menekan kedaulatan pemerintah Tiongkok”. Demikian bantahan Kang Said.

Dalam Sambutannya Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok Untuk Indonesia menyampaikan

“Indonesia adalah sahabat Baik Tiongkok. Indonesia adalah mitra penting Tiongkok dalam membangun peradaban dunia yang lebih baik. Keberadaan Ormas Ormas Islam di Indonesia sangat strategis bagi Dunia, khususnya dalam membangun citra Umat Islam yang ramah, damai dan toleran. Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok Siap Sedia untuk Bekerjasama dengan LPOI, untuk meningkatkan hubungan Muslim Tiongkok dan Muslim Indonesia serta dalam mewujudkan Peradaban Dunia yang lebih baik.” Kata Mr. Lu Kang dalam Sambutannya.

Membuka Catatan Kritis Refleksi Akhir Tahun, Ketua Umum LPOI Prof. DR KH Said Aqil Siroj MA menyampaikan

“Pemerintah Indonesia dan Para pihak Berkepentingan tidak boleh hanya mengekspolitasi sumberdaya alam di Indonesia dan melupakan keseimbangan ekologis dan melupakan masa depan generasi bangsa. Kemitraan strategis yang dibangun oleh pemerintah dengan para pihak, tidak boleh menciptakan ketergantungan yang berkepanjangan dan merugikan, serta tak boleh membuka peluang bagi terciptanya Neo Kolonialisasi. Demikian halnya Kerjasama yang dibangun harus diiringi dengan transfer pengetahuan dan keahlian serta dibarengi dengan pengakuan atas kedaulatan bangsa” demikian Kata Kyai Kebanggaan Warga Nahdliyin.

Catatan Penting Refleksi akhir tahun 2022 LPOI, yang disampaikan oleh Ketua Umum nya, Prof. DR. KH Said Aqil Siroj, MA adalah sebagai berikut:

Halaman:

Editor: Riza Hamed Savero

Tags

Terkini

Ammar Zoni Beli Narkoba Di Kampung Boncos!

Jumat, 10 Maret 2023 | 15:00 WIB
X