Beritajowo.com // Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror (Polri)
Satuan khusus dari unsur kepolisian yang juga dikenal dengan nama Densus 88 ini ditugaskan untuk menangani segala macam ancaman teror, termasuk teror bom dan juga penyanderaan.
Komposisi tim ini terdiri dari ahli investigasi, ahli bahan peledak sebagai penjinak bom, dan unit pemukul yang di dalamnya terdapat ahli penembak jitu.
Densus 88 dirintis oleh Gories Mere dan diresmikan pada 26 Agustus 2004 oleh Kapolda Metro Jaya saat itu, Jenderal Polisi Firman Gani. Angka 88 yang disematkan berasal dari kata ATA (Anti-terorisme Act). Jika pelafalannya menggunakan logat Inggris menjadi berbunyi Ei Ti Ekt (eighty eight).
Sejumlah operasi yang pernah sukses dilakukan oleh Densus 88 diantaranya, penggerebekan buronan Dr Azhari di Kota Batu Malang, Jawa Timur pada 2005. Penangkapan Yusron Mamudi alias Abu Dujana di Banyumas, Jawa Tengah. Selain itu, Pengepungan teroris di Kampung Kepuhsari, Jebres, Solo. Dalam operasi ini 4 teroris tewas, salah satunya adalah Noordin M Top.
Artikel Terkait
Bunda Corla Akui Sudah Kembalikan Uang 100 Juta ke Nikita Mirzani
Shio Kerbau,Apakah akan Beruntung di Tahun Kelinci Air?
Doa Cepat Kaya ajaran Islam beserta Artinya
Dasyat Gempa Turki , 7.8 SR, 1200 Jadi Korban Jiwa