beritajowo.com / semarang- “Hindarilah omongan seperti misalnya saat bulan ramadhan: "Rugi, ramadhan hanya setahun sekali kok gak sholat tarawih di masjid berjama'ah."
Itu namanya tak menghargai perasaan orang.
“Di luar sana itu, ada satpam, penjaga toko, tukang ojek, tukang parkir, dan banyak pekerja di malam hari yang mungkin menangis di dalam hati. Mereka juga ingin tarawih, tapi apa daya mereka sedang bekerja.”
“Tarawih itu sunah. Sementara mencari nafkah itu wajib. Menghindari diri dari kemiskinan secara ekonomi supaya tidak menjadi beban orang lain, itu hal yang paling utama".
Baca Juga: MEMANDU SHOLAT DENGAN SPEAKER TANPA MENGIKUTI SHOLATNYA: BOLEH ATAU TIDAK?
"Dan dalam riwayat jelas sekali, Kanjeng Nabi itu sangat mencintai sholat tarawih, namun beliau sengaja meninggalkannya setelah beberapa hari sholat, supaya tarawih tidak dianggap sebagai ibadah wajib.”
Bahkan dalam hal sholat wajib, Gus Baha mewanti-wanti agar imam sholat jangan terlalu lama membaca bacaan sholat.
"Kanjeng Nabi itu sangat suka sholat. Suatu saat ketika Kanjeng Nabi mengimami sholat, beliau mendengar bayi menangis.
Lalu Kanjeng Nabi memutuskan untuk mempercepat sholatnya. Khawatir ibu dari bayi yang jadi makmumnya.
Gus Baha juga pernah disowani oleh kiai yang mengeluh karena jama'ahnya tak bertambah.
Sambil tertawa Gus Baha menjawab, “loh jangan-jangan orang yang tidak datang sudah hebat.”
Artikel Terkait
Pingin tau Sesungguhnya Hakikat Hidup, Simak 7 Quotes Gus Baha, Bakal Jernih Akal dan Pikiranmu
Gus Baha : Doa paling mustajab itu akhir-akhir Jumat,waktu itu Allah buat Nabi Adam
Gus Baha : (Ini Penting Saya Utarakan) MANDI JUNUB BISA TIDAK SAH
Bacaan Amalan dan Wirid yang Sering Dibaca Gus Baha dan Belum Banyak Diketahui