Beritajowo.com // Jakarta - Sugeh Tanpo Bondo, Digdayo Tanpo Aji, Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngesorake, ini dia Sosok Raden Mas Panji Sosrokartono, Ahli 35 Bahasa.
Raden Mas Panji (RPM) Sosrokartono si Ahli 35 bahasa mungkin tak banyak yang mendengar nama dan kiprahnya. Raden Mas Panji Sosrokartono adalah putra Adipati Ario Sosroningrat, Bupati Jepara.
Pria kelahiran Mayong, Jepara, 10 April 1877 ini merupakan kakak dari RA Kartini.
Namun siapa sangka, kakak dari Raden Ajeng Kartini ini termasuk polyglot, sebutan untuk orang yang menguasai banyak bahasa, yang pertama di Indonesia.
RMP Sosrokartono ini menguasai 26 bahasa asing dan 10 bahasa daerah Indonesia.
Dalam sejarah Indonesia, nama Sosrokartono kalah populer dibanding RA Kartini, adiknya. Padahal kontribusi Sosrokartono untuk negerinya tak kalah besar dari sang adik.
Ia termasuk ke dalam intelektual bumiputra pertama, putra bangsa yang cerdas dan menggunakan kemampuannya untuk kepentingan bangsa dan tanah air.
Salah satu predikat yang tersemat bagi Drs. Raden Mas Panji Sosrokartono adalah sarjana pertama di Indonesia.
Kecerdasan Kartono menarik perhatian Prof. Dr. Johan Hendrik Kern. Meski baru pindah kampus, Kern sudah menyuruhnya bicara di Kongres Sastra Belanda di Gent, Belgia, pada September 1899.
Kartono menyambut tawaran Kern dengan membawakan pidato Het Nederlandsch in Indie (Bahasa Belanda di Hindia Belanda).
Dalam pidatonya, Raden Mas Panji Sosrokartono menyatakan dengan tegas bahwa selama matahari dan rembulan bersinar, dia menantang dan menjadi musuh dari siapa pun yang akan membuat bangsanya menjadi bangsa Eropa atau setengah Eropa.
Raden Mas Panji Sosrokartono juga adalah musuh bagi mereka yang menginjak-injak tradisi serta adat kebiasaan bangsanya yang luhur lagi suci.
Pidato pertamanya itu merupakan seruan seorang patriotik yang juga mengutarakan agar keluhuran tradisi mesti dipertahankan orang-orang pribumi di mana saja berada.
Berbekal Cakrawala pengetahuan yang terbuka, Raden Mas Panji Sosrokartono meminta Pemerintah Belanda agar bahasa Belanda dan bahasa internasional lain diajarkan di Hindia Belanda, tujuannya agar kaum pribumi bisa mempertahankan kemuliaan tradisi dan harga diri mereka.
Sebulan kemudian pidatonya dimuat di majalah bulanan Neerlandia. Selepas dari Leiden, Raden Mas Panji Sosrokartono berkelana Eropa menjalani beragam profesi. Kemampuan luar biasanya sebagai poliglot mencatat Kartono menguasai 24 bahasa asing dan 10 bahasa suku di Nusantara.
Artikel Terkait
Punya Kekuatan Spiritual,3 weton sakti mandraguna.Sampai ditakuti mahluk halus Menurut Primbon Jawa
Bisa Dirasa Tidak Bisa disentuh,3 weton sakti, Ada pusaka gaib dalam Tubuhnya Menurut Primbon Jawa
11 Kesaktian Khodam Mbah Semar, kecantikan Wanita Makin Memancar, Kaum Pria Kian Berkharisma.
MUSPRO, 3 weton anti guna-guna pemilik Spiritual Tertinggi Menurut Primbon Jawa.
Mudah DiCintai Tanpa Susuk,11 kesaktian Khodam Eyang Semar Menurut Primbon Jawa.